Senin, 14 Oktober 2024

Orang Itu Membuat Hatiku Menderita

Sebenarnya aku pernah membahas ini pada artikel sebelumnya yang membahas tentang perasaanku yang membingungkan diriku sendiri. Disitu aku membahas tentang suatu peristiwa yang membuat perasaanku bingung, Antara perasaan gemas dan benci. 

Dimana sebenarnya aku hanya meluapkan kegemasanku tetapi malah menyakitinya. Dan ketika dia sakit, hatiku pun ikut terasa sakit sekaligus diliputi perasaan bersalah. Jadi aku memutuskan untuk sebisa mungkin aku tidak berinteraksi dengannya.

Artikel itu aku posting pada 27 febuari 2023, lebih dari 1 tahun yang lalu. Dan seiring berjalannya waktu aku pun menemukan jawaban dari perasaan yang membingungkan tersebut. Dan pada artikel ini aku akan menjabarkan hal tersebut.

Luka Batin Dan Masa Lalu Yang Menyedihkan

Awalnya saya bingung kenapa hal tersebut bisa terjadi diwaktu yang bersamaan. Perasaan gemas, sebal, dan mungkin benci bisa muncul diwaktu yang bersamaan. Ternyata memang sudah sejak awal hatiku lah yang bermasalah.

Sering Kali Ngopi Disaat Berfikir Bisa Mengurangi Rasa Sakit Di Dalam Hati

Masalah itu terletak pada adanya luka batin yang belum juga sembuh, Atau mungkin tidak akan pernah bisa sembuh. Berbeda dengan luka luar yang bisa mengering lalu sembuh dengan berganti kulit yang baru.

Memang sering kali luka luar memberikan bekas pada tubuh kita, meskipun luka itu sudah sepenuhnya sembuh. Tetapi setidaknya rasa sakit dari luka itu sudah tidak ada, Sementara luka batin sangatlah berbeda.

Luka itu sangat sulit disembuhkan, Meskipun sudah bertahun – tahun berlalu. Luka batin mungkin bisa mengering tetapi begitu ada pemicunya, Maka luka batin itu akan Kembali terasa sakit. Dan entah kenapa aku merasa bahwa orang itu adalah pemicunya.

Itulah alasan yang menurutku cukup kuat kenapa tiba – tiba didalam hatiku ini muncul perasaan gemas dan mungkin benci dalam waktu yang bersamaan. Ditambah lagi hanya dirinya lah yang mampu membuat hatiku merasakan perasaan tersebut.

Selain Ngopi, Baca Buku Juga Bisa Mengalihkan Pikiran Dan Perasaan Yang Terluka

Padahal ditempat aku tinggal ini ada beberapa orang yang seperti dirinya, Tetapi hanya dia yang mampu membuat hatiku merasakan perasaan gemas dan benci secara bersamaan. Bahkan karna perasaan itu membuat aku berperilaku seolah – olah jahat.

Dari sini jelas bahwa memang dia adalah pemicu luka batinku. Dia lah orang yang membangkitkan memori terkelamku dimasa lalu. Dialah yang memaksaku untuk Kembali mengingat masa kecil yang sebenarnya tidak ingin aku ingat.

Keadaan Saat Ini

Setelah sekian lama orang itu menghantui perasaanku, Akhirnya dia dan keluarganya pinda ketempat yang jauh. Aku sendiri pun tidak mengetahui secara pasti kemana dia akan pindah, Tetapi terus terang aku merasa senang dengan kepindahannya.

Karna tidak ada lagi orang yang menganggu perasaanku. Hampir setiap hari orang itu menganggu perasaanku dan menjadi pemicu luka batinku. Tetapi sekarang alhamdulillah kepindahannya ke tempat yang jauh membuat hatiku menjadi sangat lega. 


Minggu, 21 Januari 2024

Apakah Keberadaannya Hanya Untuk Disakiti ?

Kisah ini berawal saat sedang duduk sambil menikmati kopi dipagi hari, Saat itu aku sedang melamun dikursi yang biasa menjadi tempat dudukku saat sedang bekerja. Maklum freelancer memang terbiasa berada dirumah.

Dalam lamunan tersebut tiba – tiba aku teringat sesuatu pengalaman yang menyakitkan. Dan peristiwa itu baru saja aku alami sekitar 1 hari yang lalu. Dimana saat itu aku dibuat bingung dengan perilaku seorang wanita.

Melamun Menikmati Kopi Dan Udara Segar Sambil Menunggu Matahari Terbit

Tentu saja pengalaman disakiti oleh wanita bukanlah suatu hal yang baru bagiku. Jadi peristiwa seperti ini sudah beberapa kali terjadi dalam hidupku. Aku seolah dipaksa oleh takdir untuk menerima hal yang menyakitkan itu.

Tentu saja aku tidak memiliki pilihan lain selain Ikhlas menerimanya. Tiap peristiwa menyakitkan itu memiliki kesan dan ceritanya masing – masing. Tentu saja akan terlalu Panjang bila peristiwa itu ditulis dengan kata – kata.

Tetapi pola cerita disetiap peristiwa itu hampir sama. Dia yang melakukan kesalahan, Tetapi dia juga yang merasa menjadi korban. Lalu setelah itu akulah yang menjadi seorang penjahat dalam peristiwa tersebut.

Menguatkan Hati

Kira – kira seperti itulah garis besar dari kisah kehidupanku saat berurusan dengan wanita. Memang tidak semua Wanita yang aku temui memiliki sifat seperti itu. Tetapi entah kenapa kebanyakan dari mereka malah membuatku sakit hati.

Masih dalam lamunanku, aku bertanya pada diriku sendiri. Lalu bagaimana cara menghindarinya ? Dan apa yang seharusnya aku lakukan ?. Karna seringkali pada saat peristiwa itu terjadi, Aku seolah tidak memiliki pilihan apapun.

Yap, Tidak memiliki pilhan sama sekali kecuali menghadapinya dengan lapang dada karna rasa sakit hati. Selama ini yang aku lakukan hanyalah Istigfar dan berdoa kepada Allah Ta’ala setelah merasakan hal yang menyakitkan hati tersebut.

Menurutku, Hanya itulah cara cepat untuk bisa menyembuhkan perasaan sakit hatiku. Dan ketika aku mulai berfikir demikian, Tiba – tiba aku terfikir mungkin inilah cara Allah Ta’ala agar aku bisa bersama dengan para bidadari Syurga.

Alam Memang Selalu Memberikanku Cara Pandang Baru

Dengan ujian sakit hati inilah aku bisa mendapatkan syurga dan ditemani oleh para bidadari. Mungkin rasa sakit hati yang aku rasakan didunia ini akan dibayar oleh Allah Ta’ala diakhirat. Walaupun sebenarnya aku sendiri tidak tahu apakah itu benar atau tidak.

Tetapi setidaknya, Hal itu bisa sedikit menghibur hatiku yang sedang remuk ini setelah menerima fitnah dari seorang Wanita. Pikiran itu juga memberikan aku semangat untuk menjalani hidup dengan hati yang lebih lapang.

Tidak ada yang sia - sia, Semuanya pasti ada balasannya walaupun sebesar biji zarrah. Entah itu perbuatan baik ataupun buruk. Setelah berfikir demikian, Akupun tersenyum ditengah lamunanku didepan kopi yang sedang aku nikmati.

Dilanjutkan dengan menyeruput kopi yang nikmat dan berkata “Wanita”, Lalu setelah itu tersenyum lepas. Memang perasaan seperti itu tidak baik bila dipendam terlalu lama didalam hati. Jadi fokus saja dengan tujuan yang ingin dicapai dengan hati yang lapang.

Tentu saja tidak lupa untuk selalu berdoa kepada Allah Ta’ala sang pemilik hati manusia. Setelah menemukan Solusi dari peristiwa menyakitkan tersebut akupun Kembali menyeruput kopi dengan perasaan lega dan gembira.