Selasa, 23 September 2025

Kerja Keras Tapi Dibayar Sukarela ?

Sebenarnya saya bukanlah orang yang takut dengan kerja keras. Tetapi saya malas ketika ditawari pekerjaan yang mengharuskan kerja keras dengan bayaran yang kecil. Belum lagi pengorbanan yang harus saya lakukan untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Sejujurnya saya tidak masalah bila harus bekerja keras. Tetapi gaji atau bayarannya juga harus setimpal dengan hasil kerja keras saya. Bila tidak, maka saya akan lebih memilih untuk tidur dibandingkan harus bekerja.

Pengen Jalan - Jalan Tapi Kondisi Finansial Gak Mendukung

Semua Jobdesk saya akan kerjakan dengan sebaik yang saya bisa. Tetapi entah kenapa bayarannya seringkali sukarela. Jangankan untuk hidup layak, Terkadang saya bahkan tidak diberikan jatah makan siang.

Perjalanan dari rumah ke tempat kerja saja sudah cukup melelahkan, Belum lagi saya harus memeras otak dan tenaga saya untuk melakukan pekerjaan. Semua itu saya Jalani dengan Ikhlas dan sepenuh hati.

Padahal hasil dari pekerjaan saya sudah cukup mendatangkan keuntungan yang lumayan banyak untuk usahanya. Tetapi yang diberikannya untuk saya hanyalah bayaran seadanya. Dan hal yang lebih menjengkelkan Adalah saya seperti tidak memiliki pilihan.

Kerja Keras Dengan Bayaran Sukarela

Mungkin ini karna didikan orang tua yang salah, Dimana saya seperti tidak memiliki daya tawar sendiri. Seperti orang yang tidak bisa apa – apa, Padahal saya sudah cukup kompeten untuk melakukan pekerjaan tersebut.

Tetapi saya seperti tidak memiliki rasa kepercayaan diri untuk mengajukan tawaran. Alhasil saya dipaksa Ikhlas oleh keadaan untuk menjalani proses tersebut. Semoga hal ini cukup berhenti sampai disini dan tidak berlanjut lagi.

Karna faktanya, Saat ini saya berusaha menaikkan rate diri saya pada orang – orang baru. Dan sedikit demi sedikit rasa kepercayaan diri itu mulai muncul didalam diri saya. Bila si pemilik usaha tidak mau, Maka saya lebih memilih untuk tidur.

Kamis, 04 September 2025

Terus Mencari Semangat Yang Hilang

Banyak orang hidup dengan semangat yang berkobar – kobar didalam dadanya. Dan semangat itu gulah yang membuat seseorang bersedia untuk bekerja jauh lebih keras dibandingkan orang lain. Tetapi kenapa saat ini aku tidak memiliki semangat itu ?

Bahkan saat ini aku sendiri bingung apa arti dari semangat ? Bila dipikir – pikir sebenarnya aku sudah kehilangan sebuah tujuan. Meskipun ada, Hal itu tidak cukup untuk menyalakan api semangat yang ada didalam dadaku.

Lalu muncul seseorang yang merasa lebih pintar dan jenius dihadapanku. Dia berkata “Kau kurang kerja keras”. Aku hanya tersenyum saat orang itu mengatakannya, Karna dia sama sekali tidak tahu apapun tentang hidupku.

Bengong Liatin Lampu Sambil Mikir Apa Itu Semangat

Meskipun sebenarnya kehidupan orang itu cukup dekat denganku. Memang sejak kecil aku tidak terlalu dipedulikan oleh orang – orang disekitar. Terutama orang tua ku yang seringkali keberadaanya justru membuatku tertekan.

Tekanan itu membuatku memiliki mental yang kerdil dan gampang menyerah. Tetapi aku selalu berusaha melakukan yang terbaik, hingga mental kerdil dan gampang menyerah itu hilang. Tentu saja orang tua ku sama sekali tidak peduli dengan hal tersebut.

Jadi bisa dibilang dahulu aku pernah memiliki semangat yang tinggi untuk mencapai sebuah tujuan. Dan aku benar – benar bekerja keras untuk mewujudkan cita – citaku. Tetapi bukannya mendukung, Orang tuaku justru berusaha memadamkan semangat tersebut.

Jalan - Jalan Ke Taman Kota Sambil Mencari Alasan Kuat

Jujur aku kalah dan api semangat yang berkobar – kobar didalam hatiku pun padam. Meski begitu ternyata api itu tidak sepenuhnya padam, masih ada sedikit harapan hingga aku mampu bangkit dan Kembali berjuang.

Sampai pada akhirnya aku harus menyerah dengan kehidupan dan semangatku pun hilang. Aku tak lagi bergairah mengerjar sesuatu yang aku inginkan. Tidak seperti sebelumnya yang akan terus mengejar apa yang menjadi tujuanku dengan semangat.

Meminum Air Kelapa Untuk Menenangkan Pikiran

Aku benar – benar kehilangan semangat sekaligus tujuan dari hidupku. Aku berusaha menghidupkan Kembali api semangat itu setiap hari. Sebenarnya aku merasa rindu dengan gairah semanggat tersebut.

Tetapi aku belum menemukan alasan kuat yang mampu menghidupkan Kembali api semangat yang dulu pernah berkobar didalam hati. Semoga dimasa yang akan datang, Aku bisa menemukan Kembali api semangat yang hilang itu.