Penderitaan adalah guru terbaik dalam kehidupan. Itulah kata – kata yang pernah aku dengar dari orang – orang. Dan sepanjang tahun 2016 adalah tahun Dimana aku mengalami penderitaan tersebut.
Peneritaan itu pun benar – benar membuat cara berfikir sekaligus cara pandang ku berubah secara total. Mulai cara pandang tentang keluarga, pekerjaan, sekaligus kehidupanku di tahun – tahun berikutnya.
Bukan hanya penderitaan yang menyakiti hatiku, Tetapi penghasilanku pun ikut hancur pada tahun 2016. Memang tahun 2016 memberikan ku banyak Pelajaran, Dan aku sangat bersyukur sudah bisa melewatinya.
Tidak Dianggap Oleh Adik Sendiri
Aku adalah anak pertama dari 3 bersaudara, Tentu tanggung jawabku cukup besar. Karna memang aku adalah anak pertama sekaligus anak laki – laki satu – satunya. Itulah sebabnya aku jarang mengeluh dan terus bekerja keras.
![]() |
Seringkali Bengong Sambil Nikmatin Kopi |
Aku selalu fokus denga napa yang sudah menjadi tujuan hidupku. Rasa Lelah seringkali aki abaikan, Begitu juga dengan perasaan sedih. Hingga suatu ketika ada kabar yang mengejutkan hatiku.
Ayahku memberitahukanku bahwa adikku akan dilamar oleh seseorang. Sebenarnya itu tidak masalah, Karna memang aku jarang berkomunikasi dengan adikku. Tetapi ada pertanyaan yang mengganjal didalam hatiku.
Dan pertanyaan itu adalah “Kenapa orang tuaku tidak menanyakan perasaan hatiku ?”. Padahal kedua orang tuaku tau bahwa aku sudah menjalin hubungan dengan seorang Wanita. Dan hubunganku saat itu sudah berlangsung selama 8 tahun.
Memang kedua orang tuaku pernah menanyakan soal pernikahan padaku. Tetapi karna memang aku belum siap maka aku menolaknya secara halus. Tetapi tidak pernah sekalipun aku berfikir bahwa adikku ingin melangkahiku.
Obrolan Dari Hati Ke Hati
Dihari pernikahan adikku pada pagi hari, calon suami adikku berbicara kepadaku. Pembicaraan itu sebenarnya cukup singkat, Tetapi entah kenapa itu menjadi Kesan mendalam bagiku. Sederhana tetapi sangat berharga bagiku.
Calon suami dari adikku itu hanya bertanya “mas kalo ada yang salah – salah atau mengganjal dihati, Aku mohon maaf sebesar – besarnya ya mas”. Saat itu juga batinku menangis, dan dengan cepat mulutku berkata “Iya gpp”.
![]() |
Tetap Harus Bisa Tersenyum Walaupun Hati Sedang Menangis |
Mungkin itu hanya sekedar pembicaraan biasa, Tetapi bagiku itu adalah bentu perhatian dari calon adik iparku kepada ku. Dia tau perasaan hatiku yang sedih sekaligus marah, Tetapi tidak ada yang peduli.
Bahkan kedua orang tuaku pun seperti mengabaikan perasaanku. Bisa dibilang saat itu aku benar – benar merasa tidak dianggap sebagai bagian dari keluarga. Padahal aku sangat membutuhkan perhatian tersebut, Walaupun hanya sedikit.
Hubungan Kurang Baik
Bila ditarik kebelakang, hubunganku dengan adik – adikku memang kurang baik. Bukan bermusuhan, Tetapi hanya sekedar tidak akrab. Seperti layaknya teman yang hanya sekedar kenal didalam satu Angkatan.
Jadi bisa dibilang aku dan adikku seperti orang lain, bukan saudara. Padahal kami tinggal dalam 1 atap rumah yang sama. Hal ini terjadi karena adanya kisah masa kecil yang pernah aku alami sebelumnya, Kemungkinan ini akan aku ceritakan dilain waktu.
Dan dari hal itulah aku menyimpulkan bahwa Kemungkinan besar hubungan itulah yang membuat adikku tidak pernah meminta izin atau berbicara kepadaku untuk melangkahiku. Aku sendiri memaklumi sekaligus tidak mempermasalahkan hal tersebut.
Penghianatan Dari Orang Tersayang
Mungkin karena kecewa, Pacarku yang aku perjuangkan itu sikapnya tiba – tiba berubah. Lalu tidak lama dari pernikahan adikku itu, Dia menghianatiku. Hubungan yang sudah lama terjalin itu pun kandas.
Saat itu bertahan hidup seperti menjadi sangat sulit bagiku. Belum selesai dengan sakit hati karna dilangkah oleh adik sendiri, Pacarku yang selama ini menemaniku malah pergi menghianatiku.
Tetapi aku terus berjuang sebisaku untuk sembuh dari luka hati yang sangat sulit untuk disembuhkan. Alhamdulillah, Aku bisa sembuh dari luka sakit hati karna dilangkahi serta penghianatan dari pacarku setelah 6 bulan berikutnya.
Keputusan Yang Kontroversial
Tahun 2016 memang tahun yang membuat hatiku menjadi kuat. Setelah dihantam oleh dua peristiwa yang cukup mengguncang hidupku, Hati ku pun kacau. Tetapi aku tetap berusaha untuk berfikir dengan tentang.
Ditengah perasaan hati yang kacau itu aku mengambil Kesimpulan yang cukup ekstrem. Hal itu adalah “Tidak ada yang benar – benar peduli pada perasaanmu, Walaupun itu adalah orang tuamu sendiri”.
![]() |
Duduk Sendiri, Jalan Sendiri, Dan Apa - Apa Sendiri Buat Merenungkan Keinginan Diri Sendiri |
Memang menyakitkan menerima kenyataan tersebut, tetapi memang itulah yang terjadi. Aku pun mengkaji ulang semua kegiatanku, Terutama kegiatan yang aku lakukan hanya untuk menyenangkan orang lain.
Dan kegiatan itu adalah kuliah, Ditahun 2016 itu aku memutuskan untuk berhenti kuliah. Tentu saja Keputusan ini tidak direstui oleh kedua orang tuaku. Bukannya tidak bersyukur, Tetapi memang dari awal aku sudah tidak ingin kuliah.
Memakai Toga dan bergelar sarjana bukanlah keiginanku. Bahkan aku tidak pernah bermimpi menjadi seorang sarjana. Karna keinginanku adalah menjadi seorang atlit professional, Lalu naik podium sambil menggalungkan medali.
Itulah impianku yang ingin sekali aku wujudkan suatu hari nanti. Tetapi orang tuaku terlalu terpaku pada bidang akademik. Obsesi kedua orang tuaku dalam bidang akademik membuatku benar – benar tersiksa.
Luka Batin Yang Sulit Disembuhkan
Bisa dibilang, Obsesi kedua orang tuaku memberikan luka batin dalam hidupku. Dan sampai dengan hari ini, Aku masih berusaha menyembuhkan luka batin tersebut. Karena memang semua perhatian kedua orang tuaku saat itu hanya berpusat pada akademik.
![]() |
Makan Sendirian Direstoran Ternyata Lebih Enak |
Semua nya hanya tentang nilai, Diluar itu tidak ada perhatian yang mereka berikan padaku. Singkatnya semua adalah tentang bagaimana aku bisa mendapatkan nilai – nilai akademik yang bagus.
Jadi menurutku, Keputusan untuk berhenti kuliah merupakan Keputusan yang tepat. Dan sejak tahun 2016 itu aku sudah tidak lagi bersedia untuk menyenangkan orang lain. Kecuali bila itu memberikanku manfaat yang baik.
Menguatkan Keyakinan
Tentu Kesimpulan – Kesimpulan itu bukanlah asal – asalan. Aku benar – benar memikirkannya berdasarkan apa yang sudah aku alami dan aku rasakan. Salah satunya adalah ketika aku memiliki keluh kesah atau kesenangan.
Sebagai seorang anak kecil, Akupun ingin ibuku mendengar cerita – ceritaku. Tetapi sering kali ibuku seperti tidak mau mendengarnya. Beliau berkata “Sudah fokuslah pada nilai – nilai pelajaranmu nak”.
Hal yang berbeda bila itu adalah adikku, Kedua orang tuaku selalu mendengarkan cerita – cerita mereka dengan sangat antusias. Hal inilah yang membuatku merasa iri dengan adik – adikku sendiri.
![]() |
Dulu Sering Jalan - Jalan Random Sendirian Cuma Buat Nyembuhin Rasa Sakit Hati |
Dan bila aku sakit, maka yang ditakutkan bukanlah penyakit yang ada didalam tubuhku. Tetapi tentang bagaimana bisa aku sekolah bila tubuhku sakit. Ibuku lebih takut bila aku ketinggalan Pelajaran dibandingkan kesehatanku.
Aku tidak pernah merasa diapresiasi oleh kedua orang tuaku, Biarpun aku bisa lebih unggul diantara yang lain. Tetapi karna keunggulan itu bukanlah bidang akademik, Maka hal itu diabaikan begitu saja oleh kedua orang tuaku.
Perjuanganku Saat Ini
Jujur saat ini aku masih berjuang, Bukan karena sakit hati yang aku alami pada tahun 2016. Tetapi pada luka batin yang sudah belasan tahun mengendap didalam hatiku. Dan itu jauh sebelum tahun 2016.
Jadi bisa dibilang Hatiku sudah memiliki luka sebelumnya, Dan ditahun 2016 aku memiliki cara pandang berbeda mengenai luka batin yang selama ini bersemayam didalam hatiku. Ada kata – kata yang sepertinya cocok bagiku, Yaitu :
Kita tidak dapat memilih apa yang disodorkan takdir untuk kita. Tapi kita bisa memilih bagaimana cara menghadapinya dan berjuang untuk mendapatkan kemungkinan terbaik yang bisa diraih.
Aku selalu berusaha untuk melakukan yang terbaik dalam hal apapun. Tetapi seringkali bayang – bayang dimasa lalu menghambat pergerakanku. Aku sudah berusaha untuk melupakan ingatan – ingatan menyedihkan dimasa lalu.
Entah kenapa bayangan itu sering menghantuiku, Biarpun sebenarnya aku sudah berhasil menyembuhkan rasa sakit hati yang ada pada tahun 2016 lalu. Dan yang bisa aku lakukan hanyalah berusaha untuk mengabaikannya. Bismillah, Bisa…..